TEMBILAHAN - Demi keselamatan penumpang yang berangkat dari Kota Tembilahan menuju Kepulauan Riau (Kepri) menggunakan transportasi laut. Petugas Pos Pelayanan (Posyan) Operasi Muara Takus 2019 dan Tahun Baru 2020 Polres Inhil secara mendadak melakukan pemeriksaan urine kepada nahkoda speedboat, Sabtu (28/12/19) siang.
Kegiatan Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Tembilahan bersinergi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tembilahan dan Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tembilahan ini dilaksanakan di Pelabuhan Pelindo I, Tembilahan.
Sementara pemeriksaan urine tersebut dipimpin langsung Kapolsek KSKP Tembilahan yang juga selaku Kepala Posyan Pelabuhan, Ipda Ridwan SH beserta beberapa personil lainnya.
Ipda Ridwan SH saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan ini bagian dari pelaksanaan Program Prioritas Kapolri Nomor VII Penguatan Harkamtibmas Sub. 32 Penggelaran Personil Berseragam Pada Daerah Rawan Kejahatan, Macet dan Laka Lantas.
"Ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada nahkoda speedboat yang beroperasi di Wilayah Pelabuhan Pelindo Tembilahan yang menggunakan narkotika dan zat adiktif lainnya,"katanya.
Sebab, jika apa yang dikhawatirkan ini betul terjadi. Maka keselamatan penumpang yang menjadi taruhan.
"Alhamdulillah dari pemeriksaan urine ini semua nahkoda hasilnya negatif,"tambah Eks Kanit Tipidter Polres Inhil ini.
Lanjutnya Ipda Ridwan, jika ditemukan nahkoda yang menggunakan narkoba, maka ia meminta kepada kepala KSOP untuk mengganti dan dicabut surat izin berlayar nahkoda tersebut.
"Kita juga akan menindak lanjuti sejauh mana ketergantungan dengan narkoba tersebut, dan kita berharap tidak ada yang menggunakan narkoba"tutupnya.
Ditempat yang sama, Kepala KSOP Tembilahan, Suratno mengapresiasi kegiatan yang diadakan Polsek KSKP Tembilahan tersebut.
"Kegiatan ini sudah sangat baik, dan kita kedepan akan berkoordinasi lagi dengan KSKP agar lebih baik lagi dalam keamanan dan pelayanan,"kata Suratno.
Sebab menurut Suratno, di bulan Februari 2020 nanti, pihaknya dan steakholder seperti KSKP akan menganalisa persiapan angkutan lebaran Idul Fitri.
"Karena lebaran idul fitri beresiko tinggi, estimasi penumpang lebih banyak, sehingga kita bersama akan menghandle untuk mengantisipasi penumpang, baik arus mudik maupun arus balik,"ungkap Suratno.
Terkahir disampaikannya, sejauh ini pelayanan armada masih berjalan dengan normal. Hanya saja karena renovasi pelabuhan sehingga membuat penumpang tidak nyaman.
"Ini hanya peralihan sementara dan kedepan semua akan berjakan dengan normal kembali, "tutup Suratno. (Ru)