13 Orang Diperiksa Terkait Perusakan Kantor Bupati Waropen
Waropen - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw melihat langsung Kantor Bupati Waropen yang dirusak pendukung. Irjen Paulus berkunjung didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab.
Dia menyatakan, dalam penyelidikan perusakan kantor Bupati Waropen, tim Polres Waropen yang dibantu tim Polda Papua telah memeriksa 13 orang yang diduga terlibat dalam aksi perusakan tersebut. Salah satu di antaranya diduga berperan sebagai koordinator.
"Jadi dari hasil pemeriksaan, ada satu yang mengarah sebagai koordinator, satu dari 13 warga yang diperiksa," kata Irjen Paulus kepada wartawan di Waropen usai melihat TKP, Senin (9/3/2020).
Dia menambahkan, diduga ada beberapa aktor lain yang terlibat dalam aksi perusakan kantor Bupati Waropen. Kepolisian masih mencari otak perusakan kantor Bupati Waropen.
"Jadi rupanya aksi ini terorganisir, ada yang mengerahkan, nah ini masih menunggu hasil tim penyidik, siapa aktor intelektual aksi," tambah Irjen Paulus.
Ia berharap, setelah dilakukan olah TKP dan penyelidikan serta penyidikan, dalam waktu dekat sudah ada penetapan tersangka.
Kantor Bupati Waropen dirusak pada Jumat (6/3) lalu. Perusakan itu terjadi lantaran massa tidak terima Bupati Waropen Yermias Bisai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Papua dalam kasus penerimaan dana gratifikasi sebesar Rp 19 miliar.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyatakan prihatin atas peristiwa perusakan tersebut, ia meminta seluruh masyarakat bertindak dewasa, artinya bahwa itu merupakan proses hukum yang saat ini tengah dalam Proses. Untuk menangani perusakan, pihaknya telah mengutus tim dari Polda Papua.
"Untuk Waropen saya sudah utus tim ke sana untuk membantu polres di sana, prinsipnya siapa yang berbuat apa melawan hukum dia harus bertanggung jawab," Kata Paulus Waterpauw ditemui sebelum bertolak ke Tembagapura, Sabtu, (7/3).
Sumber: Detik.com