JAKARTA - Mabes Polri mencatat setidaknya terdapat 5 kasus penyebaran berita bohong atau hoaks terkait virus corona di seluruh Indonesia dalam dua hari terakhir.
Dalam perkara-perkara itu, setidaknya lima orang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Yang [tersangka] hoaks ada 5 kasus. Satu di Banten, Kalbar dua, dan Kaltim dua," kata Kabagpenum Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra kepada wartawan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/3/20).
Dari lima kasus tersebut, Asep menjelaskan modus penyebaran hoaks tersebut dilakukan secara berbeda-beda. Salah satu kasus, kata Asep, tersangka menyebut ada warga negara asing yang terjangkit Corona.
"Kemudian diinfokan ke masyarakat agar menjauhi warga negara tersebut," kata dia.
Kasus lain, terdapat juga tersangka yang menyebar video penanganan pasien flu di sebuah rumah sakit lewat media sosial. Dalam unggahan itu, tersangka menyebut pasien tersebut merupakan suspect Corona.
"Pada saat itu ada penanganan pasien yang bergejala sakit flu dan pilek biasa, tapi dalam hal yang diviralkan ini, ditambahkan bahwa itu adalah suspect dari orang yang diduga terkena virus corona, padahal yang sesungguhnya tidak seperti itu," kata Asep.
Kendati demikian, Asep tidak menjelaskan secara rinci mengenai kronologi perkara dan juga identitas dari setiap kasus yang disebutkan itu.
Asep mengatakan hingga saat ini kepolisian masih melakukan pemantauan siber untuk melakukan mitigasi terhadap penyebaran hoaks tersebut. Tak hanya itu, Asep mengungkapkan,polisi melakukan penelitian terhadap sejumlah perkara-perkara hoaks lain yang terpantau di dunia siber.
"Apabila diperlukan kami akan koordinasikan dengan kominfo untuk langkah-langkah selanjutnya," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyatakan pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 142 konten kabar bohong (hoaks) maupun disinformasi soal virus corona di media sosial terhitung sejak Minggu (1/3/20).
"Hoaks, disinformasi untuk corona sampai dengan kemarin itu ada 142 isu konten hoaks dan itu merugikan kita," kata Johnny di Kantor Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (2/3/20).***
Sumber : CNNIndonesia.com