Kematian Corona di Inggris Tertinggi ke-3 Dunia, Kim Jong-Un Diduga Pelesiran



Jakarta - Inggris mengalami lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) yang menjadikan total kematian di negara itu melebihi 26 ribu orang. Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un yang kondisinya masih simpang siur, diduga sempat melakukan pelesiran dengan kapal mewah miliknya.

Dengan 26 ribu kematian, Inggris kini menjadi negara ketiga di dunia yang memiliki jumlah kasus virus Corona terbanyak setelah Amerika Serikat (AS) dan Italia. Inggris juga memiliki jumlah kematian lebih banyak dibandingkan Spanyol dan Prancis, yang kini sama-sama melaporkan lebih dari 24 ribu kematian.

Sementara itu, Kim Jong-Un yang kondisi dan keberadaannya masih simpang siur, diduga sempat melakukan pelesiran di kawasan pantai Korut. Dugaan ini mencuat setelah sebuah citra satelit menunjukkan pergerakan kapal mewah yang kerap digunakan Kim Jong-Un dan rombongannya di dekat Wonsan, kota pelabuhan di Korut bagian timur.

Berikut berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom pada hari ini, Kamis (30/4/2020):

- Alami Lonjakan, Kematian Corona di Inggris Kini Tertinggi Ketiga di Dunia

Jumlah korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di Inggris melonjak ke angka 26.097 orang. Angka ini tercatat sebagai angka kematian tertinggi ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat (AS) dan Italia.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (30/4/2020), di kawasan Eropa, angka tersebut tercatat sebagai angka kematian tertinggi kedua setelah Italia, yang kini melaporkan lebih dari 27 ribu kematian. Sementara AS diketahui melaporkan lebih dari 60 ribu kematian -- angka tertinggi di dunia.

Lonjakan jumlah korban meninggal di Inggris ini terjadi setelah otoritas setempat memasukkan jumlah kematian akibat virus Corona yang terjadi di luar rumah sakit, termasuk panti-panti jompo, untuk pertama kalinya.

Diketahui bahwa selama ini, Inggris hanya melaporkan kematian pasien virus Corona di rumah-rumah sakit. Hal ini memicu kekhawatiran soal banyaknya jumlah korban meninggal yang belum dilaporkan secara luas di tengah masyarakat.

- Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Segera Dibuka, Dipasangi Kamera Thermal

Dua masjid suci di Arab Saudi, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, akan dibuka kembali setelah ditutup akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Pembukaan kembali akan dilakukan dalam waktu dekat atau segera.

"Hari-hari akan datang (segera) ketika para jemaah kembali ke Dua Masjid Suci," ucap Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais, seperti dilansir Saudi Gazette, Kamis (30/4/2020).

Kabar soal kembali dibukanya Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah juga disampaikan via video yang diposting pada akun media sosial.

"Hari-hari (akan datang) ketika kesedihan akan dihilangkan dari umat Islam dan kita kembali ke Dua Masjid Cuti untuk tawaf, sa'i, dan salat di Al-Rawdah Sharif dan menyapa Rasulullah (SAW)," tutur Sheikh Al-Sudais dalam pernyataannya.

- Jerman Kini Mampu Lakukan 900 Ribu Tes Corona Per Minggu

Laboratorium-laboratorium di Jerman sekarang mampu melakukan nyaris 900 ribu tes virus Corona (COVID-19) setiap minggu. Negara ini berencana semakin memperluas pemeriksaan virus Corona di kalangan tenaga medis.

"Hari ini, kita sudah memiliki kapasitas yang secara teoretis memungkinkan hampir 900 ribu tes (per minggu) di Jerman, selama material untuk tes-tes ini tersedia," sebut Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, kepada wartawan setempat, seperti dilansir AFP, Kamis (30/4/2020).

Pekan lalu, secara kasar ada 470 ribu tes Corona yang dilakukan otoritas Jerman. Hal ini menunjukkan bahwa ada kapasitas cadangan yang bisa membantu pencegahan penularan virus Corona di kalangan staf medis di rumah-rumah sakit dan panti perawatan.

- Nyaris 61 Ribu Meninggal Akibat Corona, Trump Mulai Kunjungan Pekan Depan

Total kematian akibat virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat (AS) mendekati 61 ribu orang. Dalam pernyataan terbaru, Presiden AS Donald Trump menyebut dirinya akan kembali bepergian dengan pesawat mulai pekan depan, termasuk untuk melakukan kunjungan ke berbagai wilayah.

Seperti dilansir AFP, Kamis (30/4/2020), data penghitungan terbaru dari Johns Hopkins University (JHU) melaporkan adanya 2.611 tambahan kematian di AS. Setelah dua hari mengalami penurunan pada Minggu (26/4) dan Senin (27/4), tambahan kematian harian kembali naik dalam dua hari terakhir.

Saat ini, menurut data JHU, sedikitnya 60.999 orang meninggal akibat virus Corona di wilayah AS. Jumlah kematian di AS diperkirakan akan terus mengalami lonjakan setelah beberapa negara bagian mulai memasukkan angka kematian yang 'diduga' akibat virus Corona dalam data resminya.

Dalam pernyataan kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu (29/4) waktu setempat, Trump menyatakan dirinya akan mulai terbang kembali ke berbagai wilayah AS mulai pekan depan. Dia juga menyatakan harapannya untuk segera kembali berkampanye.

- Kapal Mewahnya Terlihat di Wonsan, Kim Jong-Un Diduga Sedang Pelesiran

Keberadaan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, masih jadi misteri. Ada kabar mengungkap bahwa Kim Jong-Un tengah pelesiran menggunakan kapal mewah di dekat Wonsan.

Dilansir Reuters, Kamis (30/4/2020), sebuah citra satelit menunjukkan pergerakan kapal mewah yang kerap digunakan Kim Jong Un dan rombongannya dekat Wonsan, kota pelabuhan di Korut bagian timur. Hal ini mengindikasikan dia sempat berada di kawasan resor tersebut, menurut ahli pengamat Korea Utara.

Spekulasi soal kesehatan Kim Jong-Un dan keberadaannya muncul setelah dia tak hadir pada perayaan hari ulang tahun mendiang kakeknya Kim Il-Sung pada 15 April lalu. Kim Jong-Un sebelumnya selalu hadir.

Pada hari Selasa (28/4), situs web pemantau Korea Utara, NK PRO melaporkan citra satelit komersial menunjukkan bahwa kapal yang sering digunakan Kim telah membuat gerakan dengan pola yang mengisyaratkan dia atau rombongannya mungkin berada di wilayah Wonsan.



Sumber: Detik.com