Foto: ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA |
Jakarta - Pemerintah resmi menerapkan aturan larangan mudik
lebaran mulai 24 April 2020 kemarin. Akibatnya sejumlah lini bisnis terancam
tak dapat beroperasi untuk sementara waktu seperti yang dialami industri
transportasi khususnya bisnis otobus.
"Kami stop operasi dan bus parkir di pool," ujar
Direktur PT Gunung Harta Transport Solution I Gede Yoyok Santoso kepada detikcom,
Sabtu (25/4/2020).
Akibat dari tidak beroperasinya bisnis tersebut, perusahaan
berpotensi kehilangan omzet yang terbilang lumayan besar jumlahnya. Menurut
Yoyok, biasanya di saat musim mudik lebaran perusahaannya mampu meraup omzet
hingga Rp 15 miliar.
"Intinya tidak bakal ada pendapatan karena stop operasi.
Padahal setiap mudik bisa dapat omzet hingga Rp 15 miliar," sambungnya.
Untuk itu, ia berharap adanya bantuan relaksasi dari
perbankan yang bisa mengurangi biaya pengeluaran selama tak beroperasi.
"Saat ini kami sedang melakukan pengajuan relaksasi ke
perbankan dan leasing. Selain itu, kami harapkan pemerintah bisa mengganti hari
raya lebaran dengan hari lain setelah wabah ini selesai," pungkasnya.
Sumber: Detik.com