Malang - Wabah Corona telah menyasar pedagang yang berjualan
di Pasar Induk Gadang, Kota Malang. Satu pedagang dinyatakan positif dari hasil
rapid test. Proses jual beli pun diatur untuk memutus penyebaran COVID-19.
Imbauan physical distancing diserukan Wali Kota Malang
Sutiaji bersama Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata, serta
Dandim 0833 Kota Malang Letkol (inf) Tommy Anderson kepada para pedagang dan
warga yang akan membeli kebutuhan di Pasar Induk Gadang.
Karena aktivitas pasar masih berjalan seperti biasanya.
Kerumunan pun tetap terjadi, sehingga rentan akan penularan Corona.
"Physical distancing belum terlihat karena kerumunan
orang masih terjadi. Saya minta kepada kepala dinas (Disperindag) langsung
menginstruksikan kepada kepala pasar untuk keliling mengingatkan," ujar
Wali Kota Malang Sutiaji di sela meninjau langsung lapak jualan pedagang yang
statusnya PDP, Rabu (22/4/2020).
Sutiaji mengatakan jikahimbauan untuk mengatur jarak dan
mengenakan masker tak dijalankan oleh pedagang. Maka bisa langsung dipanggil
untuk diberikan efek jera.
"Banyak yang tidak memakai masker. Meskipun punya tapi
tidak dipakai. Nanti kepala pasar bisa memanggil siapa saja yang tak mendengarkan
imbauan langkah pencegahan ini," tegas Sutiaji.
Menurutnya, merubah perilaku masyarakat yang bergantung
hidup di Pasar Induk Gadang sangat penting kali ini. Karena salah satu pedagang
telah dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pantauan (PDP).
"Ini soal perilaku, harus diingatkan terus. Terlebih
sudah ada satu pedagang di sini statusnya PDP. Sempat menjalani operasi
di rumah sakit," tutur Sutiaji.
Upaya tracing tengah dilakukan. Pedagang yang berjualan
sayur itu ditenggarai telah melakukan kontak dengan banyak orang.
Di antaranya para pedagang yang sehari-harinya berjualan di
sejumlah pasar tradisional di Kota Malang.
"Mulai sekarang kepala pasar bertanggung jawab mendata
orang-orang terdekat, sekaligus tracing. Karena ibu ini melayani banyak orang
yang sebagian besar adalah pedagang di pasar-pasar tradisional di Kota Malang.
PDP ini domisili di Kabupaten Malang usianya 53 tahun," beber Sutiaji.
Pengadaan rapid test sudah dilakukan Pemerintah Kota Malang
untuk melacak kondisi kontak terdekat PDP maupun positif COVID-19. Termasuk
siapa saja yang memiliki riwayat kontak dengan pedagang sayur di Pasar Induk
Gadang itu.
"Selain penyemprotan menyeluruh, pengadaan 10 ribu
rapid test sudah dilakukan hari ini. Tetapi ya itu susah mendapatkan
barangnya," pungkas Sutiaji.
Sejak tiga hari terakhir, satu PDP di Kota Malang meninggal
dunia ketika mendapatkan penanganan medis di rumah sakit. Sementara, data Gugus
Tugas COVID-19 Kota Malang
per 21 April 2020, jumlah PDP mencapai 137 orang atau bertambah 13 orang dari
hari sebelumnya.
Dari jumlah itu, 7 orang meninggal dunia, dinyatakan sehat
sebanyak 45 orang atau bertambah 10 orang dari hari sebelumnya. Sementara PDP
yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 85 orang atau bertambah 2 orang dari
hari sebelumnya.
Untuk jumlah ODR sebanyak 1.743 orang atau bertambah 81
orang, OTG sebanyak 153 orang, ODP sebanyak 619 orang dan positif COVID-19
sebanyak 8 orang dan hanya 1 orang yang menjalani isolasi di rumah sakit.
Sumber: Detik.com