Jakarta - Rencana pemerintah untuk membuka lahan persawahan
baru di Kalimantan Tengah (Kalteng) akan segera direalisasikan. Untuk menggarap
lahan tersebut setidaknya akan dibutuhkan petani sekitar 300 ribu orang.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
menjelaskan, lahan yang sudah disisir di Kalteng diperkirakan mencapai 255 ribu
hektare (Ha) lebih. Dari hasil studi lahan itu, potensi yang bisa dijadikan
lahan sawah baru sekitar 164.598 Ha yang sebagian sudah ada jaringan irigasi
dan sudah dilakukan penanaman padi.
"Sedang dilakukan studi dalam waktu 3 minggu ini dengan
luas potensi 164.598 Ha dari jumlah tersebut. Lahan yang sudah ada jaringan
irigasi 85.456 Ha dan ada 57.195 Ha yang sudah dilakukan penanaman padi selama
ini oleh transmigran dan keluarganya dan ada potensi ekstensifikasi sebesar
79.142 ha," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/5/2020).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menambahkan, dalam pengembangan
lahan tersebut dibutuhkan ketersediaan petani yang cukup. Sebab meski lahan
sawah itu dimodifikasi tetap membutuhkan petani yang cukup banyak.
"Pengembangan itu memang harus tersentuh dengan
kepemilikan dan ketersediaan petani dalam lahan-lahan ekstensifikasi yang
dikembangkan. Jadi petani selain menggunakan mekanisasi yang full system tentu
saja petani-petani itu harus dipersiapkan juga di sana dan kalau jumlah ratusan
ribu itu tidak mudah," tambahnya.
Menurutnya dengan jumlah sebesar itu, dia perkirakan
dibutuhkan 300 ribu petani untuk menggarap lahan sawah baru itu di Kalteng.
"1 Ha itu dibutuhkan minimal sekali 2-3 orang, kalau
200 ribu ha berarti 300 ribu orang harus dimukimkan di sana," ujarnya.
Karena keterbatasan jumlah petani, maka dibutuhkan untuk
menyerap petani dari wilayah lainnya. Petani yang dicari juga harus bersedia
untuk mengelola lahan itu secara berkelanjutan.
"Belajar dari kegagalan yang lalu kita kurang petani di
situ jadi setelah selesai serbuan tanam, satu musim ditinggalkan lagi petani
dan lahan jadi tertinggal lagi. Kami berharap di bawah koordinasi pak Menko
kita persiapkan lebih matang lagi dari hal tersebut terutama dari petani
terutama koordinasi pemerintah daerah dan transmigrasi yang ada," ucapnya.
Sumber: Detik.com