Jakarta - Bisnis pariwisata saat ini menjadi lini bisnis
paling terpuruk sejak dihantam pandemi virus Corona (COVID-19).
Sehingga ujung-ujungnya pekerja di sektor ini juga kena dampaknya.
Lalu, bagaimana caranya bisnis satu ini bertahan agar bisa
tetap membayar upah karyawannya serta mencegah PHK?
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea
beranggapan sektor pariwisata saat ini harus mau berkorban di tengah pandemi
ini. Meski merugi, kata pemilik villa dan hotel ini, setidaknya pelaku usaha
harus tetap kompeten mencegah terjadinya PHK.
"Karena pariwisata adalah kumpulan dari orang berkumpul
tidak ada social distancing jadi harus pintar-pintar untuk mengatur supaya
tidak terjadi PHK," kata Hotman dalam telekonferensi, Senin (11/5/2020).
Ia berbagi kiatnya mempertahankan bisnis villa dan hotelnya
di tengah pandemi Corona ini. Menurutnya cara paling ampuh meraup pendapatan di
saat-saat krisis ini adalah dengan menurunkan harga sewa kepada tamu.
"Seperti saya, villa-villa saya sewakan murah, banyak
bule-bule di Bali tidak bisa pulang saya kasih cuma Rp 400 ribu semalam atau
langsung kontrak 2 bulan. Minimum itu cukup membayar pegawai kita,"
tuturnya.
Hal ini bisa juga terus diterapkan meski jumlah kasus Corona
mulai merosot di beberapa bulan ke depan. Sebab, meski Corona sudah hilang
sekalipun, memulihkan sektor pariwisata bukanlah perkara mudah. Ia memprediksi,
bila Corona hilang pada pertengahan tahun ini, maka bisnis pariwisata baru bisa
bangkit pada awal tahun mendatang.
"Saya kira akibat corona ini terhadap pariwisata ini
tidak bisa langsung 1 atau 2 bulan lagi sesudah corona selesai. Karena orang
yang mau travel itu kan rencana jangka panjang. Orang kalau datang dari Eropa
ke Bali pasti dia sudah rencanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Kalau pun corona
selesai bulan Juli atau Agustus, saya yakin pariwisata baru menggeliat sekitar
Januari tahun depan," tutupnya.
Sumber: Detik.com