Riau Update - Minuman antioksidan yang paling terkenal dan disukai
masyarakat bisa jadi adalah teh. Memang, kita mengetahui bahwa teh adalah hasil
menyeduh daun atau pucuk yang telah keringkan.
Tapi jangan salah, istilah teh juga sering digunakan untuk
minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah, atau tanaman obat lainnya.
Minuman ini diolah dengan teknik infusi atau dibuat dengan cara menyeduh.
Menurut sejarahnya, minuman ini berasal dari Negeri Tirai
Bambu China yang kemudian meluas ke daratan Jepang dan Negeri Barat. Di Jepang
sendiri, teh menjadi sebuah budaya dan bagian dari seni yang ditampilkan dalam
Japanaese Tea Ceremony atau dikenal dengan sebutan Cha-no-yu.
Budaya mengonsumsi teh juga dilakukan oleh orang-orang di
Negeri Barat. Masyarakat Inggris bahkan mengklaim teh sebagai minuman nasional.
Saking maniaknya, mereka juga memiliki tradisi minum teh di sore hari yang
dikenal dengan sebutan Afternoon Tea dan dulunya hanya dilakukan oleh para
bangsawan.
Seiring berjalannya waktu, teh mulai diterima oleh semua
kalangan dan menjadi salah satu minuman favorit yang dikonsumsi secara rutin,
seperti halnya kopi.
Dr Stuart Farrimond, seorang ahli dalam ilmu pembuatan teh,
masyarakat Internasional khususnya Inggris, masih sering melakukan kesalahan
saat meracik secangkir teh. Demikian seperti diansir dari situs
stuartfarrimond.
Farrimond mengatakan, teh yang ideal harus diseduh selama 5
menit untuk mendapatkan nutrisi yang sehat dan cita rasa yang lebih lezat.
Selain itu, bentuk dan warna cangkir yang digunakan saat menyeduh teh juga
dapat memengaruhi cita rasa minuman.
“Teh adalah sumber antioksidan yang sempurna, dan dapat
membantu tubuh kita melawan berbagai penyakit berbahaya. Jadi sangat penting
menyeduhnya dengan waktu yang tepat,” tutup Farrimond.
Berdasarkan data yang disampaikan Farrimond, lebih dari 165
juta penduduk Inggris mengonsumsi teh setiap harinya, dan 96% dari angka
tersebut membuat racikan teh dari produk teh celup.
Sumber: Okezone.com