Riau Update - Kesempatan mendapat ampunan dari Allah SWT terbuka lebar
saat bulan Ramadhan, terutama saat memasuki 10 hari kedua.
Momen tersebut disebut Ayyamul maghfirah atau hari-hari
turunnya ampunan Allah SWT. Amalan yang disarankan bagi setiap umat muslim saat
hari tersebut, yakni memperbanyak istighfar dan membaca Alquran.
"Saya kira saat-saat seperti bulan Ramadhan yang
mubarak (diberkahi) ini, pada saat periode 10 kedua sebagai ayyamul maghfirah
ini, maka kita banyak memohon ampun. Dan selain juga memohon ampun itu supaya
dosa-dosa kita diampuni, kita juga diselamatkan dari godaan setan dan juga dari
siksa neraka,” imbau Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dalam rekaman video
tausiyah Ramadhan di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat,
Senin (4/5/2020).
Bulan Ramadhan, menurut cicit ulama besar Syeikh Nawawi Al
Bantani ini, identik dengan peristiwa Nuzulul Qur’an atau turunnya Alquran dan
Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Masyarakat juga mengenalnya sebagai Malam
1.000 Bulan karena Alquran juga diturunkan pada malam itu. Hal ini merujuk
beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa Alquran diturunkan dua kali.
Pertama, Alquran turun sekaligus dari lauhul mahfudz, kitab
Allah mencatat seluruh peristiwa alam semesta ke langit dunia pada peristiwa
Lailatul Qadar. Peristiwa ini terjadi pada al ‘asyrul awakhir min Ramadhan atau
10 hari terakhir Ramadhan yang dimulai pada malam ke-21.
Turunnya Alquran disebutkan prosesnya secara bertahap.
Ditandai dengan penerimaan wahyu oleh Rasulullah SAW berupa Surat Al-A’laq ayat
1-5 di Gua Hira. Peristiwa ini terjadi pada 10 hari kedua, tepatnya 17
Ramadhan.
Sementara Nuzulul Quran disebutkan dalam Surat Al-Anfal ayat
1, berbunyi: wamaa anzalna ‘alaa 'abdina yaumal furqoni yaumal talqal jam’aan,
yang berarti “Apa yang Kami turunkan kepada hamba kami (Nabi Muhammad) di hari
Al- Furqan (Alquran) yaitu pada hari bertemunya dua pasukan.
Maksud ayat ini, imbuh Kiai Ma'ruf, adalah Perang Badar yang
terjadi antara umat Islam dan kaum kafir Quraisy bertepatan dengan waktu
turunnya Alquran pada 17 Ramadhan.
Pentingnya peristiwa yang terjadi ketika bulan Ramadhan
itulah sebagai penanda bagi masyarakat muslim untuk tidak menyia-nyiakan
momentum 10 hari kedua Ramadhan. Terutama dengan banyak memohon ampun kepada
Allah SWT yang Maha Pemaaf dan Maha Pengampun.
“Mudah-mudahan Ramadhan ini akan memberikan suasana yang
mencerahkan supaya pertama, Covid-19 juga segera berlalu dengan izin Allah,
dengan banyak kita memohon ampun, dan kedua, saat-saat yang baik ini, saat-saat
kita harus di rumah, kita manfaatkan dengan banyak berdoa, ber-istighfar dan
membaca Alquran,” tutup Kiai Ma'ruf.
Sumber: Okezone.com