Moskow - Warga AS Paul Whelan yang berusia 50 tahun ditahan
sejak Desember 2018 di Rusia dan didakwa berlapis dengan tuduhan melakukan
kegiatan spionase. Persidangan di Rusia dilakukan secara tertutup dan dikritik
kelompok hak asasi maupun pemerintahan negara-negara barat.
Duta Besar AS untuk Moskow John Sullivan mengecam pengadilan
terhadap Paul Whelan sebagai "tidak adil dan tidak transparan."
Jurubicara Kedutaan Besar AS di Moskow, Rebecca Ross menulis
di Twitter, pengadilannya berlangsung "rahasia, tidak ada bukti yang
dihasilkan, tidak ada kelonggaran dibuat untuk pengajuan saksi yang
membela".
Kasus misterius
Paul Whelan diberhentikan dari keanggotaan marinir di AS
secara tidak hormat karena mencoba mencuri uang koleganya dan melakukan
penipuan dengan data jaminan sosial. Dia sendiri mengatakan, dia ditahan ketika
sedang melakukan perjalanan ke Rusia pada Desember 2018 untuk menghadiri suatu
acara pernikahan.
Pihak berwenang di Rusia mengatakan Paul Whelan ditangkap di
Moskow ketika menerima sebuah USB flash drive dari seorang kenalannya, yang
berisi data-data rahasia negara. Namun Paul Whelan mengatakan dia dijebak aparat
Rusia, dan mengira flash drive itu berisi foto-foto liburan.
Jaksa penuntut mengklaim bahwa Paul Whelan punya jabatan
setingkat perwira atau "setidaknya seorang kolonel" di Badan
Intelijen AS.
Masalah kesehatan
Keluarga Paul Whelan mengatakan, pengadilan terhadapnya
"tidak didasarkan pada fakta atau keadilan." Pihak keluarga juga
mengatakan, dia telah dianiaya di penjara dan tidak menerima perawatan yang
diperlukan saat kondisinya gawat.
Bulan Mei lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuntut
agar Rusia membebaskan Paul Whelan, setelah dia menjalani operasi mendesak di
sebuah rumah sakit di Moskow.
"Tidak dapat diterima, bahwa Paul Whelan telah ditolak
(mendapatkan) perawatan medis yang diperlukan sampai kondisinya menjadi
mengerikan," kata Mike Pompeo di Twitter. "Kami menuntut pembebasan
Paul," tulisnya saat itu, dikutip detik.com