Jakarta - Selama enam hari berturut-turut, target Presiden
Joko Widodo (Jokowi) untuk
mengetes virus Corona terus
terlampaui. Jumlah spesimen baru yang diuji per hari selalu melampaui angka 10
ribu. Pemerintah yakin jumlah 10 ribu spesimen per hari masih bisa ditingkatkan
lagi.
"Jumlah spesimen per hari akan terus dinaikkan,"
kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri),
saat ditanyai detikcom perihal kemungkinan peningkatan jumlah spesimen per
hari, Senin (1/6/2020).
Khusus untuk hari ini, jumlah spesimen baru ada 10.039
spesimen. Yuri menjelaskan perihal faktor-faktor yang membuat Indonesia mampu
mempertahankan jumlah tes Corona
di atas angka 10 ribu per hari.
"Faktornya karena laboratorium banyak, reagen cukup,
dan tes harus jalan terus," kata Yuri.
Ada dua jenis tes yang digunakan untuk menguji sampel dari
orang-orang yang dites, yakni real time-polymerase chain reaction (RT-PCR) dan
tes cepat molekular (TCM). Jenis kedua sebenarnya merupakan tes untuk TBC,
namun dengan cartridge khusus maka alat TCM bisa digunakan untuk mengetes
sampel untuk uji spesimen COVID-19.
Hingga hari ini, sudah ada 95 laboratorium yang menguji
dengan alat RT PCR aktif. Ada pula 59 laboratorium TCM aktif. Di luar itu, ada
laboratorium jejaring dengan jumlah 179 lab.
Uji spesimen juga tergantung ketersediaan reagen. Reagen
adalah zat kimia yang digunakna untuk memproses sampel sebelum dimasukkan ke
mesin RT-PCR.
Berikut ini urutan spesimen baru per harinya pada enam hari
terakhir:
27 Mei: 14.313 spesimen
28 Mei: 11.495 spesimen
29 Mei: 10.639 spesimen
30 Mei: 11.361 spesimen
31 Mei: 11.470 spesimen
1 Juni: 10.039 spesimen
28 Mei: 11.495 spesimen
29 Mei: 10.639 spesimen
30 Mei: 11.361 spesimen
31 Mei: 11.470 spesimen
1 Juni: 10.039 spesimen
Sumber: Detik.com