BENGKALIS - Seorang ibu mengadu ke anggota DPRD kabupaten Bengkalis
Askori, Selasa (7/7/2020) petang saat meninjau lokasi pembenihan ikan di
Kecamatan Bantan. Ia mengeluh, tiga belas tahun lamanya menjadi seorang tenaga
didik di SDN 27 Bantan namun tidak diperhatikan Pemerintah Kabupaten Bengkalis,
dalam hal ini Dinas Pendidikan.
Perhatian dimaksud ibu bernama Azlina bukan tentang
fasilitas atau kelengkapan dari Pemerintah untuknya sebagai tenaga pendidik di
sana. Melainkan statusnya sebagai tenaga honorer sekolah yang berharap menjadi
honorer Pemerintah Daerah (Honor Pemda).
Di hadapan politikus Partai Nasdem ini, Azlina menuturkan
sudah mengabdi sebagai tenaga pendidik di SDN 27 Bantan sejak 2007 silam. Saat
itu, gajiannya masih Rp350 ribu.
Menurut Azlina, gaji sebesar itu diterima selama 5 Tahun.
Setelah itu naik menjadi Rp650 sampai Tahun 2019. Baru Tahun 2020 ini menjadi
Rp1,5 Juta.
"Kalau operator sekolah semuanya sudah diangkat jadi
honor Pemda pak. Saya sudah penat, capek mengurus ke dinas, dia suruh masukan
bahan saya masukan bahan. Tapi belum juga masuk (honor Pemda)," ungkapnya
terbata-bata, saat dikutip dari Cakaplah.com
Azlina sempat mempertanyakan alasan pihak terkait. Namun ia
kecewa namanya tidak masuk sebagai salah satu guru berstatus honor pemerintah
karena tidak punya 'dekingan' orang kuat.
"Alasan mereka, saya tidak ada dekingan. Kemudian,
pakaian sistem dirangkingkan, nama saya rangking 4 tapi pas keluar tidak ada
nama saya. Malahan yang masih baru honor keluar duluan status honor
daerahnya," beber Azlina lagi.
Status honor pemerintah diharapkan Azlina agar statusnya
sebagai tenaga pendidik di SDN 27 Bantan lebih jelas. Ia berharap anggota DPRD
kabupaten Bengkalis Askori dapat membantunya.
"Saya minta tolong dengan pak Askori, karena saya sudah
lama, sudah tiga belas tahun. Dari saya menikah, sekarang sudah SMP anak saya,
saya masih berstatus honor sekolah," cakapnya.
Anggota DPRD Bengkalis Askori menyesalkan kurangnya
perhatian Dinas Pendidikan terhadap tenaga pendidik yang sudah belasan tahun
mengabdi.
"Katanya Dinas Pendidikan, kerjanya tidak pakai otak,
kalau pakai tentu Ibu ini diperhatikan. Tidak payah mengadu-ngadu ke saya, itu
hak ibu ini," kesal Ketua Partai Nasdem ini.
Disebutkan, ada sekolah tertentu di Bengkalis yang tenaga
baru sudah berstatus honor Pemda. Sikap ini tentu terkesan menganak tirikan
tenaga pendidik.
"Ada beberapa sekolah tertentu, tidak perlu saya
sebutkan. Tapi kalau Dinas Pendidikan melawan akan saya buka satu per satu. Ada
dekingan ini dan itu, banyak yang baru diangkat jadi honor Pemda," ujar
Askori sembari berjanji akanmembantu dan memperjuangkan Ibu Azlina jadi honorer
Pemda Bengkalis.