Jakarta - Masyarakat diminta tetap mematuhi menjaga jarak
sosial. Sebab pada Ahad (20/7), kasus harian di negara itu mencapai rekor
tertinggi harian lebih dari 100 kasus. Kasus baru Covid-19
harian di Hong Kong dan menyebar tak terkendali di kota itu.
Padahal Hong Kong sudah berhasil dalam menanggulangi
penyakit itu, terutama dalam pengendalian transmisi lokal pada akhir Juni.
Namun, dalam dua minggu terakhir, kasus-kasus mulai melonjak lagi. Para dokter
khawatir penyebarannya tidak terdeteksi di wilayah padat berpenduduk 7,5 juta
orang itu.
Kepala Eksekutif Carrie Lam mengatakan, lebih dari 500
infeksi telah dikonfirmasi dalam dua minggu terakhir. Sehingga totalnya menjadi
1.788 kasus dengan 12 kematian. Lebih dari 100 dikonfirmasi dalam sehari.
“Saya pikir situasinya benar-benar kritis dan tidak
terkendali,” kata kepala Carrie Lam kepada wartawan seperti dilansir dari
Channel News Asia, Senin (20/7), dikutip dari Riaupos.co.
Lam mengumumkan langkah-langkah jarak sosial, menutup banyak
pusat bisnis termasuk bar, gimnasium dan klub malam. Dia memerintahkan semua
orang untuk memakai masker di transportasi umum.
Lam mengumumkan langkah-langkah baru termasuk rencana untuk
mewajibkan mengenakan masker di dalam setiap ruangan publik. Dan perintah baru
agar pegawai negeri untuk bekerja dari rumah.
Hong Kong sudah terperosok dalam resesi ketika pandemi
melanda berkat perang dagang AS-Tiongkok dan berbulan-bulan akibat kerusuhan
politik tahun lalu. Lam memerintahkan setiap orang untuk lebih baik tetap di
rumah.
Pihak berwenang mengatakan pengujian akan ditingkatkan,
menargetkan populasi berisiko tinggi seperti pengemudi taksi dan pekerja
restoran setelah klaster di sana ditemukan. Beberapa infeksi juga melanda panti
jompo, kelompok rentan tertular.
“Sulit mengatakan langkah apa yang perlu kita laksanakan.
Banyak tempat telah memerintahkan orang untuk tinggal di rumah,” katanya.