Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA)
Riau
bersama yayasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Wildlife Conservation
Indonesia, kepolisian, dan masyarakat pada tanggal 22 sampai dengan 26 Juli, melakukan
survei dan evakuasi terhadap gajah tunggal, di Desa Melayu Besar, Kecamatan Tanah
Putih Tanjung Melawan, Kabupaten Rokan Hilir.
Survei dan evakuasi terhadap gajah tunggal dengan
mempertimbangkan keselamatan individu, peluang untuk berkembang biak dan
menghentikan konflik yang terjadi dengan manusia.
"Gajah tunggal berhasil dievakuasi pada, Ahad (26/7)
sekitar pukul 03.00 WIB dengan menggunakan 2 (dua) ekor gajah jinak yaitu
Bankin dan Indah," ujar Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Senin (27/7),
dikutip dari Riaupos.co.
Selanjutnya, gajah tunggal tersebut dibawa ke Pusat Latihan
Gajah (PLG) Sebanga untuk pemeriksaan medis dan pemantauan perilaku.
"Kegiatan pelepasliaran (release) langsung setelah
evakuasi tidak dimungkinkan karena perilaku gajah yang agak jinak dikhawatirkan
tidak dapat eksis lagi di alam dan menimbulkan konflik baru dengan
manusia," jelasnya.
Sebelumnya, hasil survei populasi kantong gajah sumatra yang dilakukan Balai Besar KSDA Riau bersama mitra pada tahun 2018 menunjukan bahwa masih terdapat populasi gajah sebanyak 1 ekor di kantong gajah Rokan Hilir.
Sebelumnya, hasil survei populasi kantong gajah sumatra yang dilakukan Balai Besar KSDA Riau bersama mitra pada tahun 2018 menunjukan bahwa masih terdapat populasi gajah sebanyak 1 ekor di kantong gajah Rokan Hilir.
"Berdasarkan hasil identifikasi, 1 (satu) ekor gajah berjenis kelamin betina memiliki bobot lebih dari 4 ton dan diperkirakan
berumur 50 tahun," pungkasnya.