TEMBILAHAN - Dengan masih meningkatnya penyebaran Coronavirus Desease (Covid-19) dan ditambah masuknya Covid varian Delta ke Provinsi Riau. Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan SIK himbau masyarakat selalu gunakan Masker.
Selain Masker, pria yang akrab disapa Dian ini juga meminta masyarakat untuk selalu Mencuci Tangan, Manjaga Jarak, Menghindari Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas diluar rumah.
Tak hanya itu, sesuai dengan Surat Edaran Kemendagri No 17 tahun 2021 tentang perjalanan orang dalam negeri dimasa pandemi Covid-19.
"Sehingga selama PPKM level 3 di Kabupaten Inhil Satgas Covid-19 melakukan pengetatan penumpang dari luar Provinsi baik jalur darat maupun laut,"katanya Rabu (11/8/21).
Dijelaskan Kapolres, jalur laut dilakukan pemeriksaan di Pelabuhan Pelindo Tembilahan bagi masyarakat yang datang dari Provinsi Kepri. Sedangkan jalur darat dilakukan pemeriksaan perbatasan Provinsi Riau dan Jambi yaitu di Kecamatan Kemuning.
Jika ditemukan masyarakat yang Reaktif maka diberikan tindak lanjut langsung berupa evakuasi ke Gedung Islamic Centre untuk di isolasi.
"Khusus bagi yang datang dari luar daerah, meskipun sudah membawa surat keterangan sehat, tetap kita lakukan rapid test di tempat, serta meminta menunjukan kartu sudah divaksin, jika tidak ada maka akan diminta putar balik," tegas AKBP Dian.
Tujuannya tambah Kapolres, untuk meminimalisir penularan Covid-19. Jadi kalau ditemukan yang positif langsung bisa diberikan penanganan agar tidak meluas ke masyarakat lain di sekitarnya
Dengan demikian harap Kapolres, semoga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan kembali normal.
Untuk diketahui bersama, dari keterangan Gubernur Riau H Syamsuar mengatakan varian delta sudah ditemukan di Riau, dan enam orang yang terinfeksi varian delta tersebut, berasal dari Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak dan Bengkalis bahkan dua di antaranya sudah meninggal dunia, Rabu (11/8/21) kemarin.
Dia mengatakan, pihaknya baru menyampaikan, karena hasilnya baru diketahui setelah pemeriksaan di laboratorium Jakarta dan di Riau tidak bisa meneliti varian baru tersebut.***