INHIL - Berbicara Pacu Sampan Selodang, mungkin sedikit asing terdengar ditelinga kalangan masyarakat Indragiri Hilir (Inhil), khsusnya generasi muda.
Namun perlu untuk diketahui, bahwa pacu Sampan Slodang ini merupakan tradisi turun temurun yang tiap tahunnya dilaksanakan di Kecamatan Gaung.
Tradisi pacu sampan selodang merupakan sebuah ajang perlombaan yang cukup besar di tingkat Kecamatan Gaung.
Banyak nilai positif yang terkandung dalam ajang tersebut, salah satunya "menjaga tradisi terdahulu serta melatih kekompakan dan kebersamaan".
Sampan selodang ini sudah ada sejak zaman nenek moyang terdahulu, atas dasar keyakinan tertentu yang ada kaitannya dengan keberhasilan kebun kelapa mereka sesuai dengan namanya Sampan Selodang yang bentuknya mirip Selodang kelapa.
Sosok Effendi M Alie (Alm) senantiasa akan tetap dikenang oleh masyarakat Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil. Dialah sosok yang memberikan nama sebuah sampan dengan sebutan Sampan Selodang.
Lomba Sampan Selodang ini berkembang mengikuti perkembangan zaman. Kala digelar, lomba selalu menyedot puluhan ribu pengunjung untuk datang ke Gaung guna menyaksikan lomba dari dekat.
Bupati Inhil HM Wardan mengatakan, bahwa perlombaan ini mulanya diselenggarakan sebagai cerminan dari kearifan lokal yang mengangkat nilai-nilai budaya di Kabupaten Inhil.
"Masyarakat Inhil menggantungkan kehidupan dengan potensi alam, salah satunya pengunaan sampan sebagai sarana transportasi sehari - hari, sedangkan nama selodang diambil dari bagian pohon kelapa yang bentuknya mirip miniatur sampan," sebutnya.
Lomba pacu Sampan Selodang juga dijadikan even besar tahunan Kabupaten Inhil, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kepemudaan Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Inhil berkerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Gaung. Dan gelaran tahunan ini diberi nama Festival Sampan Selodang. Adv