TEMBILAHAN - Polres Inhil melaksanakan kegiatan rapat kegiatan Forkopimda bersama instansi terkait dalam rangka Analisis dan Evaluasi (Anev) penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Senin (9/10)
Kegiatan ini diikuti secara Daring oleh Direktur Krimsus Polda Riau Kombes Pol Teguh Widodo SIK dihadiri Bupati Inhil HM Wardan, anggota DPRD H. Alwi Efendi, Kapolres AKBP Norhayat SIK, Pasi Ops Kodim 0314/Inhil Kapten Arh Agus Purwanto, Kejari Inhil , PA Tembilahan, Dansub Denpom 1/3-2 Tembilahan, Kapten Cpm Nanang, Kalaksa BPBD R. Arliansyah, Kasat Pol PP H Yuspik, Dokter RSUD Puri Husada Tembilahan dan Tamu undangan lainnya.
Kapolres Inhil AKBP Norhayat SIK memaparkan prediksi hotspot di wilayah Kabupaten Inhil dan perkiraan cuaca pada bulan Oktober.
"Rekapitulasi data fire spot dan hotspot serta luas lahan terbakar pada Dashboard Lancang Kuning sepanjang tahun 2023 di wilayah Inhil telah kami sampaikan," kata Kapolres Inhil.
Kapolres merunut ranking hotspot Karhutla berdasarkan kecamatan pada tahun 2023.
"Berbagai upaya telah kami lakukan, dalam penanganan Karhutla, baik itu himbauan melalui sosialisasi secara langsung dan media serta pemadaman karhutla," paparnya.
AKBP Norhayat juga menjelaskan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penanganan Karhutla di Kabupaten Inhil.
"Yang pertama itu geografis lokasi yang jauh untuk di tempuh dan ketersedian air," jelas Kapolres Inhil.
Penegakkan hukum tak lepas dilakukan oleh Polres Inhil terhadap terduga pelaku pembakaran Hutan dan lahan, demi membuat efek jera.
"Dengan dilaksanakannya rapat ini dapat menjadi deteksi dini jika terjadinya Karhutla serta diharapkan dapat menjadi evaluasi bersama bagi Pemerintah dan Instansi terkait dalam menentukan langkah-langkah penanganan serta upaya-upaya untuk menekan angka Karhutla," pungkasnya.***